memaksimalkan potensi karyawan

Memaksimalkan Potensi Karyawan Setelah Merekrut Karyawan

Merekrut Karyawan Tidak Semudah Yang Anda Bayangkan

Saat usaha Anda mulai menggurita, tentu akan membuat Anda mulai memikirkan untuk merekrut karyawan. Kemudian memaksimalkan potensi karyawan Anda tersebut untuk kepentingan perusahaan yang Anda pimpin.

Dan Anda harus menyadari, bahwa dalam merekrut tenaga kerja tidak lepas dari hal-hal berikut:

  • Apakah calon karyawan Anda memiliki skill dan pengalaman yang bisnis Anda butuhkan?
  • Apakah kondisi keuangan Anda cukup stabil untuk mulai merekrut karyawan dalam jumlah besar?

Kedua masalah tersebut bisa dengan mudah Anda selesaikan, cukup adakan wawancara dan periksa dengan baik CV yang calon karyawan Anda punya.

Tapi, tahukah Anda, bahwa dengan berjalannya waktu, penurunan produktivitas dan kinerja seorang karyawan adalah sebuah gunung es dalam dunia wirausaha?

memaksimalkan potensi karyawan
Maksimalkan potensi personal karyawan Anda dengan menanamkan jiwa entrepreneur pada mereka

Begini, jika Anda baca kembali artikel Kami, Alasan Menjadi Entrepreneur, Anda akan mendapat beberapa kecenderungan seorang karyawan menurun kinerjanya:

Umumnya mereka tidak memiliki kebebasan dan terbelenggu kreativitasnya hingga kinerja serta motivasinya cenderung rendah.

Akibatnya, produktivitas mereka juga akan menurun dengan berjalannya waktu.

Nah, dalam artikel ini, Kami akan menyajikan strategi dan management sumber daya untuk memaksimalkan potensi diri dan kinerja dari seorang karyawan dengan jiwa entrepreneur dalam diri mereka.

Menanamkan Orientasi Seorang Entrepreneur Pada Karyawan

Penelitian yang dilakukan oleh Rauch dkk. pada tahun 2009 lalu menunjukkan bahwa menanamkan orientasi kerja seorang entrepreneur pada karyawan mampu meningkatkan kualitas kerja mereka.

Seorang entrepreneur umumnya memiliki orientasi kerja sebagai berikut:

Orientasi Berpikir Ala Entrepreneur dan Strategi Menanamkannya Pada Karyawan Anda

#1 Berani Mengambil resiko

Pada papernya yang berjudul Doing versus seeing: acts of exploitation and perceptions of exploration, Adner dan rekannya, Levinthal menyatakan bahwa seorang karyawan cenderung tidak mengambil resiko karena takut pada atasan mereka.

Berbeda dengan seorang entrepreneur, resiko bukan halangan, mereka bisa membuat resiko menjadi keuntungan. Hal tersebut yang harus Anda tanamkan pada karyawan Anda. Apapun bidang usaha yang Anda tekuni.

Yakinkan pada karyawan Anda bahwa mereka bebas mengambil keputusan, asal keputusan tersebut baik dan mereka bisa bertanggung jawab.

Jadi, walaupun Anda harus mengevaluasi kinerja mereka yang ternyata fatal, cobalah koreksi dengan menonjolkan sisi baik atau pelajaran berharga dari kesalahan mereka.

#2 Seorang Entrepreneur Bersifat Proaktif

Langkah strategis yang harus Anda ambil setelah Anda merekrut karyawan baru adalah menanamkan sifat proaktif pada mereka.

Seorang karyawan Proaktif  selalu memastikan diri untuk turut andil dan berperan aktif dalam suatu kegiatan pada seksi yang mereka tempati.

Umumnya, para karyawan yang tidak memiliki jiwa seorang entrepreneur lebih bersifat self centered dan tidak berani mengajukan diri untuk ikut bertindak jika tidak ada instruksi dari atasan.

Rasa enggan itu yang membuat tak jarang seorang karyawan tidak berkembang kinerja dan performa kerja-nya.

Strateginya adalah memberikan kelonggaran pada seorang karyawan untuk turut membantu bagian lain pada perusahaan Anda.

Tingkatkan kehangatan, pengertian dan dorong karyawan Anda untuk terus maju. Dengan demikian, alam bawah sadar mereka akan mendorong mereka untuk lebih berani ikut ambil bagian.

#3 Mesin Inovasi dan Terobosan Baru

Persaingan lahan bisnis dewasa ini lebih kearah perang dunia Inovasi. Jika Anda tidak memiliki sudut pandang atau ide baru untuk pengembangan produk, bisnis Anda akan kalah bersaing.

Nah, dari sudut pandang seorang karyawan, inovasi lebih kearah menemukan cara kerja yang lebih efektif atau menemukan terobosan baru pada suatu produk atau jasa dalam tanggung jawab mereka.

Keduanya penting untuk tetap menjaga mutu dan kualitas produk atau jasa yang disediakan perusahaan Anda.

Karyawan akan lebih inovatif jika mereka dituntut untuk lebih kritis menyikapi suatu kasus. Tuntutan yang dimaksud bukan bersikap kasar,

tapi lebih pada memposisikan diri Anda sebagai panutan. Jadi Anda harus mencari inovasi dalam sudut pandang pribadi Anda, dan mendiskusikannya dengan karyawan Anda.

memaksimalkan potensi karyawan
temukan sudut pandang baru dengan mendiskusikan planning pada karyawan Anda. Dari hal kecil ini Anda juga dapat mengetahui potensi mereka masing-masing (Image Courtesy : http://www.constructionbusinessowner.com/)

Anda juga bisa menugaskan seorang karyawan yang sudah sering melakukan improvisasi dan inovasi untuk memanaskan keadaan.

Jika seorang karyawan telah menunjukkan progress yang baik, terutama dalam menemukan suatu inovasi baru, berikan kesempatan untuk mereka mengaplikasikannya. Jika metode tersebut berhasil, berikan Reward yang setimpal.

Anda juga harus lebih bijak dan jangan terlalu keras saat inovasi mereka gagal. Berikan masukan yang membangun agar kesalahan tersebut dapat berubah menjadi keuntungan di kesempatan selanjutnya.

#4 Entrepreneur Peka dan Menyenangi Kompetisi

Seorang entrepreneur bisa dibilang sebagai kontestan liga inggris, mereka dihadapkan pada laga yang ketat dan tak terduga di pasar.

Hal tersebut membuat entrepreneur sangat peka terhadap perubahan dan terobosan baru dari para pesaing dan dengan agresif menyusun rencana untuk menjegal lawan bisnisnya.

Seorang karyawan yang memiliki jiwa kompetitif seorang entrepreneur cenderung gusar saat mereka melihat ada seorang yang lebih baik. Dan berusaha menyaingi kinerja rekannya tersebut.

Untuk menumbuhkan jiwa kompetitif karyawan yang cenderung antipati atau pasif, Anda bisa mengulangi strategi sebelumnya,

Anda juga bisa menugaskan seorang karyawan yang sudah sering melakukan improvisasi dan inovasi untuk memanaskan keadaan.

Dan coba berilah reward kecil untuk mereka yang sering menemukan terobosan dan inovasi. Dua hal tersebut, menurut Haslam dkk (2010) adalah salah satu meningkatkan kompetisi sosial dalam suatu kelompok.

Jadi Anda tinggal mengarahkan kompetisi tersebut pada situasi positif terutama peningkatan kinerja dan soft skill karyawan Anda

#5 Entrepreneur Bersifat Otonom

Seorang karyawan memang harus patuh pada atasannya. Tapi bukan berarti tidak boleh mengambil sendiri keputusan.

Dalam artikelnya di Inc.Com, Shelley Prevost, seorang entrepreneur dan CEO dari Torch menyatakan bahwa sebuah perusahaan yang memberi kelonggaran dalam berpendapat dan mengambil keputusan, lebih mudah mendapatkan keuntungan dan kemudahan mencari sumber daya berkualitas.

Untuk membuat seorang karyawan lebih mampu mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan Anda sendiri, jangan menyuruh mereka melakukan sesuatu.

memaksimalkan kinerja karyawan
Berikan kesempatan pada karyawan Anda untuk mengambil keputusan mereka sendiri dan berimprovisasi, dengan demikian, potensi mereka yang sesungguhnya akan mulai tersibak (Image Courtesy:http://www.roberthalf.com/)

Ajaklah mereka berdiskusi tentang langkah kerja yang harus disediakan. Beri mereka kesempatan untuk berpendapat dan bila perlu, beri keleluasaan untuk mereka mengubah planning yang telah ada, jika memang mereka memberikan alasan logis.

Tentu saja, berikan imbalan yang setimpal sesuai hasil pengambilan keputusan mereka.

Kesimpulan: Kunci Memaksimalkan Potensi Karyawan Adalah Kepercayaan

Semua poin dari aspek jiwa seorang entrepreneur akan tumbuh dalam diri siapapun jika mereka mendapat kepercayaan dan dukungan untuk mengekspresikan diri mereka.

Anda dapat memaksimalkan potensi karyawan yang mereka miliki dengan memerikan mereka ruang gerak dan berpikir yang luwes dan independent.

Kepercayaan diri seorang karyawan yang didasari oleh orientasi seorang entrepreneur akan menguntungkan perusahaan Anda. Karena sistem yang bekerja akan lebih efisien dan inovatif.

Sumber Pustaka

Haslam, S. A.; Ellemers, N.; Reicher, S. D.; Reynolds, K. J.; Schmitt, M. T. (2010). Postmes, T.; Branscombe, N. R., eds. “The social identity perspective tomorrow: Opportunities and avenues for advance”.Rediscovering social identity (Psychology Press): 357–379.

http://www.business.vic.gov.au/hiring-and-managing-staff/staff-recruitment/checklist-recruitment-process

Miron, W., & Hudson, D. 2014. Enabling Employee Entrepreneurship in Large Technology Firms.Technology Innovation Management Review, 4(2): 23-32. http://timreview.ca/article/766

 

 

Incoming search terms:

Bagaimana jika memposisikan karyawan tidak pada potensinya?,inovasi di perusahaan bagian incoming

admin

Freelance Copywriter, Blogger dan Pegiat Internet Marketing

One thought on “Memaksimalkan Potensi Karyawan Setelah Merekrut Karyawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *