Kenali Diri Anda: Cara Cepat Mempelajari Hal Baru Demi Melejitkan Bisnis Baru

Apakah Anda serius ingin menjadi pebisnis?

Sudahkah Anda tahu apa syarat utama seorang pebisnis sukses?

Emmm….

Kebanyakan calon pebisnis belum siap untuk sukses. Yang ada, mereka siap sekedar membuka usaha baru. Bisnis baru. Ruko baru. atau produk baru. Tidak heran apabila banyak pebisnis baru yang jatuh dan bangkrut.

Padahal untuk menjadi seorang pebisnis itu berat. Tidak hanya ketahanan finansial, skill yang mumpuni pun diperlukan.

Anda yang saat ini sudah menabung dan siap untuk membuka bisnis baru, sebaiknya bersabar. Jangan buru-buru membuka bisnis baru.

Sebelum membuka bisnis baru, ada hal penting lainnya yang harus Anda ketahui, yaitu memahami perilaku pasar (target).

Sebisa mungkin Anda harus sigap dan cepat belajar. Beradaptasi dengan lingkungan yang fleksibel dan fluktuatif.

Bila anda telat mengantisipasi hal ini, maka Anda harus bersiap mengikhlaskan modal bisnis yang ada. So, sebelum hal ini terjadi, Anda tingkatkan kemampuan soft skill.

Caranya?

Kenali diri Anda dan lakukan hal-hal ini:

 

1. Memahami gaya belajar agar semuanya berjalan lancar

Hingga saat ini, kemungkinan Anda belum tahu gaya belajar seperti apa yang sesuai dengan Anda. Benar demikian?

Rata-rata orang memang tidak memedulikan hal ini. Padahal, hal ini bisa menjadi kunci seseorang menggapai kesuksesan.

Dunia ini sangat mengecewakan bagi mereka yang malas untuk belajar. Belajar untuk mengembangkan diri, belajar untuk sukses, dan belajar bagaimana menyelesaikan masalahnya dengan cepat dan efektif.

Yang saat ini ada, kebanyakan melakukan segalanya demi uang. Anggapannya, uang merupakan jalan dan cara satu-satunya untuk menyelesaikan masalah. Bahkan, uang dianggap sebagai sumber kesenangan.

Apakah Anda seperti demikian?

Coba pikirkan kembali, apakah Anda sudah berhasil menyelesaikan masalah dan menyenangkan diri Anda dengan uang?

Belum?

Untuk itulah, kenali diri Anda kembali. Tingkatkan kemampuan soft skill. Caranya, dengan mengenali gaya belajar yang sesuai bagi Anda. Harapannya, mengetahui hal yang bisa membantu Anda memecahkan segala masalah yang selama ini Anda alami.

Ada tiga jenis cara orang belajar, yaitu:

a. Sound. Menggunakan Suara.

b. Visual. Menggunakan penglihatan.

c. Physical. Menggunakan kombinasi antara penglihatan, suara, dan gerakan fisik.

 

2. Ada hari baru, ada pengetahuan baru

Tanpa membiasakan diri, Anda akan kesulitan untuk terus belajar.

Anda yang hari ini belum terbiasa untuk membaca, akan sangat kesulitan dan malas untuk melakukannya. Alasannya, karena Anda belum terbiasa.

Memang, untuk mengubah kebiasaan dan menggantinya dengan kebiasaan baru itu terasa berat. Namun, apabila mengubah kebiasaan demi kesuksesan, apakah Anda tidak mau?

Awalnya, Anda harus membuat jadwal rutin hal-hal yang perlu Anda lakukan.

Berikan punishment (hukuman) bagi diri Anda sendiri apabila melanggar hal itu. Sebaliknya, apabila Anda berhasil melakukannya dalam jangka waktu tertentu, berikan reward (hadiah).

Proses inilah yang akan terasa berat. Pada hari pertama, kedua, ketiga, bahkan 2 minggu pertama bisa dipastikan terasa berat dan menyiksa.

Namun, bila Anda tetap tangguh dan konsisten, maka hari-hari selanjutnya sudah terasa seperti biasa. Anda tidak perlu lagi melihat jadwal dan memberi hadiah atau hukuman kepada diri Anda.

 

3. Menguatkan pikiran dengan latihan tambahan

Adakalanya otak memerlukan nutrisi seperti tubuh Anda. Tidak berhenti sampai di situ, otak pun membutuhkan latihan khusus.

Gunanya, agar otak Anda fresh saat digunakan.

Masih sama, otak pun memang seperti tubuh Anda. Tidak cukup bila diberi makanan yang bergizi saja. Olahraga otak seperti Yoga bisa Anda pilih.

Memang, membutuhkan dana tambahan. Namun, bila dengan cara ini otak Anda lebih sigap dan siap mengolah ide dan strategi baru untuk bisnis Anda, kenapa tidak?

Alternatif lainnya, lakukan olah raga di pagi hari secara rutin.

 

4. Temukan situasi terdamai yang Anda sukai

Saat menghadapi masalah, pebisnis membutuhkan waktu untuk berpikir. Begitu pula ketika bisnisnya ingin membuat produk baru. Pebisnis membutuhkan situasi kondusif untuk menemukan ide.

Itulah yang selayaknya Anda lakukan.

Para pebisnis sukses selalu menyempatkan waktu untuk menyendiri. Sekedar mencari solusi dari masalah yang ada atau untuk menemukan ide baru untuk mengembangkan bisnis.

Memang, untuk melakukan itu semua tidak cukup hanya berpikir dan menyendiri. Menganalisis, menguji, bahkan terjun langsung ke market Anda adalah hal-hal yang juga diperlukan.

Sayangnya, semua itu hanya bertujuan untuk memahami, bukan untuk menyelesaikan.

Untuk menyelesaikan atau menemukan ide baru, Anda membutuhkan situasi yang mendukung. Misalnya, terhindar dari suara bising, gaduh, atau alunan musik yang mengganggu.

Ada pula sebaliknya, alunan musik menenangkan atau suara bising kota merupakan selera Anda.

Anda harus menemukan kondisi seperti apa yang bisa membuat otak menjadi produktif. Untuk menggali ide atau strategi keluar dari masalah yang Anda hadapi saat ini.

 

5. Catat pengetahuan baru agar pemahaman Anda tidak cacat

Otak Anda memiliki batasan. Pahami itu.

Jangan memasukkan informasi terlalu banyak ke dalam otak Anda. Masukkan semuanya sedikit demi sedikit. Apabila mendesak, Anda bisa mencatat semua informasi ke dalam note. Ini pula harus Anda biasakan.

Bila Anda memaksakan diri, bisa-bisa proses informasi yang Anda dapatkan salah. Ini lebih fatal lagi.

Apapun informasi yang Anda dapat, apabila terlalu banyak, hindari menghafalnya. Kecuali bila otak Anda memang mumpuni.

Kalau tidak, ya tinggal Anda catat saja di note.

Mencatat di note meringankan tugas otak Anda. Otak tidak harus menyimpan semua informasi. Kadangkala, otak Anda pun mengalami error yang berakibat pada hilangnya informasi di otak alias lupa.

Nah, ini dia. Agar saat diperlukan semua informasi tidak hilang, gunakan note sebagai langkah antisipasinya.

Anda bisa menggunakan buku note atau Evernote App untuk mencatat informasi yang Anda peroleh.

 

6. Menemukan selera otak agar fungsi otak tidak nge-lack

Tiba-tiba Anda blank. Tidak tahu kenapa.

Klien sudah susah payah menjelaskan apa yang dia inginkan, eh Anda tidak paham-paham juga. Ada pula, sebisa mungkin bos Anda memberikan pengarahan yang jelas tapi tetap saja sama. Anda tidak paham-paham pula.

Apakah Anda sering mengalami hal itu?

Hal ini bukan diakibatkan Anda bodoh atau IQ Anda rendah. Tidak. Bukan itu masalahnya.

Anda hanya belum mengerti cara menata informasi yang ada di otak Anda secara tepat.

Otak bagaikan perputakaan yang tak terbatas. Karena sangat luas, Anda harus belajar menata informasi yang masuk ke dalamnya.

Caranya?

Anda bisa menggunakan metode mind map. Metode ini terbukti efektif bila digunakan untuk menyatukan satu informasi dengan informasi lainnya.

Untuk membedah sebuah kasus, Polisi dan Detektif pun menggunakan metode ini.

Alasannya, karena metode mind map menuntut Anda bisa menghubungkan antara satu informasi dengan informasi lainnya. Apabila ada satu informasi yang hilang, maka Anda akan mengetahuinya.

Inilah keuntungan menggunakan mind map.

Perlu Anda garis bawahi, untuk menghubungkan satu informasi lainnya membutuhkan “relevansi” informasi. Tidak semua informasi bisa dijadikan satu. Ketahui dulu konteksnya, selanjutnya Anda pun bisa menghubungkan satu informasi dengan informasi lainnya.

 

7. Praktek lebih baik dari pada cuma mengandalkan kemampuan intelek

Menyimpan saja tidak cukup, Anda pun butuh praktek.

Seperti yang Anda alami sekarang, informasi sering hilang di dalam otak Anda sendiri. Padahal, baru kemarin Anda menerima informasi tersebut.

Lagi, lagi. Ini bukan masalah Anda bodoh atau pintar.

Hal ini disebabkan karena terlalu banyak informasi yang masuk ke dalam otak Anda, namun tidak pernah Anda gunakan atau praktekkan.

Coba lihat para programmer.

Setiap hari mereka menulis coding (bahasa pemograman), pada awalnya mereka juga tidak tahu dan mengenal bahasa coding. Lalu, kenapa mereka bisa menulisnya dengan lancar?

Karena terus melakukannya setiap hari.

Seberat atau sesulit apapun tugas Anda, apabila Anda lakukan setiap hari. Gagal, lalu Anda coba lagi. Gagal lagi, Anda coba lagi. Pada akhirnya, Anda akan menguasainya.

Anda harus menjadi seperti itu.

Praktekkan semua yang ada di otak Anda, agar informasi yang Anda dapatkan tidak hilang.

 

8. Jangan asal agar terhindar dari kata “Gagal”

Tidak ada ilmu yang tidak berguna. Semuanya bisa digunakan secara efektif.

Caranya?

Anda harus menggunakannya secara tepat. Kenali situasinya dan cobalah untuk mengolahnya. Segala pengetahuan yang Anda dapatkan, bisa sangat berguna untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Pertama, mengenal situasi.

Kedua, recalling (memanggil/mengingat) pengetahuan.

Ketiga, gunakan atau gabungkan.

Akhirnya, Anda gunakan semua itu untuk menyelesaikan masalah.

Tidak sepenuhnya pengetahuan bisa Anda gunakan, karena terbentur relevansi masalah. Anda bisa mengombinasikan satu pengetahuan dengan pengetahuan lainnya.

Di sinilah tantangan yang harus Anda taklukkan. Menemukan ide dan strategi baru. Apabila sudah terbiasa, itu semua pasti mudah.

 

9. Meski sering gagal, tidak ada salahnya bila terus belajar

Kegagalan pasti datang. Saya sering sekali menulis kalimat ini.

Masih saja, manusia menyangkal kata “Gagal”. Mereka beranggapan kata “Gagal” merupakan akhir dari segalanya. ketika Gagal, semua usaha akan percuma. Waktu dan kesempatan terbuang sia-sia.

Padahal tidak.

Ketika masih ada kehidupan, berarti tidak ada kata gagal. Yang ada, Anda harus mencobanya kembali. Dengan ide dan strategi baru yang belum Anda coba hingga saat ini.

Anda harus berjuang lebih keras. Apabila Anda gagal, artinya Anda harus mencobanya lagi.

Siklus seperti ini akan Anda alami terus.

Hampir sebagian besar orang sukses diawali oleh kegagalan. Kegagalan merupakan lokasi paling strategis untuk kembali merancang ide, menentukan strategi, dan menelaah perilaku market.

Tidak ada kata salah dengan adanya Kegagalan. Yang salah, bila Anda putus asa saat kegagalan itu datang.

Incoming search terms:

ide belajar hal baru

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *