Kesalahan Fatal Yang Membuat Impian Anda Menjadi Pebisnis Kaya Tak Kunjung Datang

Seperti roda berputar.

Terkadang, hidup berada pada kondisi menyenangkan dan menyakitkan.  Mana yang sering Anda alami?

…. Anda tidak perlu menjawabnya.

Mimpi menjadi orang kaya bukanlah hal yang “Wah” saat ini. Sebagian besar orang menginginkan hal ini. Setuju? Termasuk Anda.

Namun, kenyataannya berbeda.

Sudah setengah mati berusaha. Susah payah melakukan apa saja demi menafkahi keluarga, namun hasilnya tetap sama. Kesusahanlah yang ada.

Apakah hal itu menandakan bahwa saya memang terlahir tidak kaya?

Tidak. Jawabannya tidak.

Semua orang memiliki peluang besar menjadi kaya. Kaya atau sebaliknya tergantung usaha. Sudahkah berusaha sekeras dan secerdas mungkin?

Keras memang sudah, tapi, apakah sudah cerdas?

Inilah sebenarnya yang menjadi penyebab Anda tidak kunjung kaya. Ada hal-hal terlarang yang masih Anda kerjakan. Lima diantaranya sebagai berikut:

 

1. Lebih tertarik menjadi sempurna tanpa pernah mencoba

Anda memiliki ide brilian, cemerlang. Namun, itu hanya sekedar ide. Tetap berada di dalam pikiran.

Apakah Anda tidak ingin mencoba ide itu?

Tidak. Kenapa tidak?

Takut gagal. Nah, ini dia kenapa Anda tidak kunjung kaya.

Coba Anda lihat orang-orang kaya itu. Sebagian besar kekayaannya didapat dengan perencanaan. Dan hasil dari pengalaman.

Mereka tidak hanya bermimpi, berkeinginan, atau bahkan berharap. Mereka berencana dan segera merealisasikannya. Kesuksesan tidak pernah didapatkan bila hanya direncakan saja.

Anda butuh tindakan nyata.

Setiap orang pandai membuat rencana, namun sedikit yang berani dan mampu melaksanakannya.

Hingga saat ini, sudahkah Anda merealisasikan semua rencana yang ada di kepala Anda?

Sudah? Lalu hasilnya?

Gagal?

Ahh.. Membuat rencana saya akui mudah. Beda saat menjalankannya. Banyak halangan dan tidak semudah yang diperkirakan. Di sinilah proses penting bagi Anda.

Dengan merealisasikan rencana, Anda akan belajar untuk bangkit, belajar menyelesaikan masalah, dan mengubah halangan menjadi keuntungan.

Tidak ada orang sukses lahir dari situasi yang enak dan mudah. Kesuksesan sejati ada di dalam diri seseorang yang kuat dan berhasil melewati masa sulit perjuangan.

Kegagalan, bukanlah apa-apa. Bukan hal yang bisa membuat semua mimpi Anda hilang.

Segera laksanakan apa yang ada di kepala Anda. Apapun hasilnya, Anda sendirilah yang pada akhirnya harus melakukannya.

 

2. Bingung mau kemana karena belum menentukan akhir cerita

Tidak semudah yang Anda bayangkan.

Bisnis merupakan perpaduan antara perencanaan dan pelaksanaan. Perencanaan yang matang saja tidak cukup.

Namun, sebelum Anda mulai melangkah, jawab pertanyaan simpel ini:

Mau dibawa ke mana bisnis Anda ini?

Bisakah Anda menjawab pertanyan itu?

Bingung?

Yang penting untung, dapat duit banyak. Pasti saya akan kaya.

Stop! Itu bukan jawaban seorang pebisnis. Itu hanyalah ucapan orang yang takut dengan kata “miskin”.

Maaf. Namun ini harus dipertegas.

Saat mulai berbisnis, Anda harus terbiasa kehilangan uang. Tidak ada bisnis yang berjalan lancar dan tanpa halangan. Di satu kondisi, Anda pasti mengalami namanya kegagalan dan kerugian.

Hentikan impian Anda menjadi pebisnis bila:

a. Anda masih takut kehilangan uang.

b. Ragu dengan impian yang telah Anda rencanakan.

c. Mau berbisnis hanya dijadikan gaya-gaya-an.

Stop. Hentikan mimpi Anda menjadi pebisnis.

Namun, bila Anda bersikeras menjadi pebisnis, maka Anda lakukan hal ini:

Tentukan jenis bisnisnya. Buat rencana. Tentukan target. Buat strategi. Laksanakan. Ukur dan analisis. Lalu, kembali buatlah rencana. Tentukan target. Buat strategi. Laksanakan. Ukur dan analisis.

Begitu seterusnya hingga bisnis Anda benar-benar berada di atas angin.

Saat membuat target, belajarlah membuat target yang logis. Sesuai dengan keadaan dan situasi Anda saat ini.

Menjadi ambisius memang baik, namun Anda harus tetap logis.

Buat target logis Anda. Rencanakan step by step pelaksanaannya. Lalu, segera laksanakan secepat mungkin.

 

3. Sedikit belajar membuat bisnis Anda sebentar lagi bubar

Apa yang Anda takuti dalam hidup ini?

Apakah kegagalan dan kerugian termasuk di dalamnya?

Tepat.

Sebagian orang takut dengan kata “gagal” dan “rugi”. Saya pun seperti Anda.

Lalu, untuk menghadapi kegagalan, apa yang Anda lakukan?

Diam. Meratapi. Menangisi. Atau malah jadi takut bermimpi?

Hentikan hal-hal seperti itu. Itu tidaklah produktif bagi Anda. Malahan, hal itu bisa membuat Anda tetap seperti sekarang. Minim uang. Ingin kaya, namun masih saja sama.

Hai…. Mari menjadi manusia yang optimis.

Untuk menghadapi kegagalan dan kerugian, Anda cukup “belajar”. Belajar memperbaiki kegagalan. Mengantisipasi kerugian dengan perencanaan yang lebih matang.

Berulangkali saya sering menuliskan hal ini:

Pebisnis besar, melakukan hal-hal yang besar.

Pastinya, Anda ingin melakukan hal besar. Namun sangat disayangkan, Anda tidak mau “belajar”.

Menjadi pebisnis tidak cukup bermodalkan uang berlimpah. Anda perlu memadukan antara kecermatan dan kekuatan mental.

Dua hal yang jarang dimiliki pengusaha biasa, atau bahkan orang biasa.

Tidak ada gedung besar yang bisa dibangun dalam sehari. Butuh proses. Berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Orang sukses selalu bisa mengolah uang bersama kecermatan dan kekuatan mental yang dimilikinya.

Dan…….. untuk mendapatkan racikan seperti itu, Anda butuh latihan dan ketekunan. Berlatih menghadapi masalah, halangan, bahkan kemalasan. Semua itu harus bisa diatasi dengan ketekunan untuk belajar strategi baru. Yang lebih efektif dan efesien bagi bisnis Anda.

 

4. Sembarang memutuskan tanpa melihat keadaan bisa berakibat kerugian

Pebisnis bagaikan seekor bunglon yang bisa menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi.

Bagi pebisnis, kerugian bukanlah hal yang mengejutkan. Karena mereka sudah siap dengan hal itu.

Market selalu berubah setiap waktu, bisnis Anda harus siap dengan kondisi seperti itu. Strategi menguntung bulan lalu, belum tentu berhasil digunakan di bulan ini.

Produk kali ini, belum tentu laku untuk bulan depan.

Hal-hal seperti inilah yang harus Anda perhitungkan mulai saat ini.

Tidak ada kata “tetap”. Yang ada adalah kata “berubah”.

Seringkali, saya menemukan pebisnis yang tidak mau berubah, dari segi produk atau konsep. Yap, saya setuju dengan hal itu. Meski begitu, mereka tetap berubah.

Dalam hal?

Pemasaran dan kemasan.

Dua hal yang harus selalu fleksibel mengikuti gerak perkembangan.

Di jaman seperti ini, media digital merupakan saranan pemasaran yang provitable.  Lebih murah dan terbukti efektif.

Bedakan dengan beberapa tahun lalu. Media digital belum bisa digunakan sebagai sarana pemasaran.

Market selalu berubah begitu cepat. Anda harus terbiasa dengan hal ini. Siapa yang cepat beradaptasi, dialah yang akan cepat menemukan kesuksesan.

Mempelajari hal baru bukanlah yang mudah, namun Anda masih memiliki kesempatan besar.

Coba lihat sekeliling Anda. Orang-orang terdekat Anda.

Faktanya, orang menyukai perubahan, namun mereka sama sekali kesulitan mengubah apa yang ada dalam dirinya.

Di situlah kesempatan Anda. Berubahlah dengan cepat dan segera terapkan ke dalam bisnis Anda.

 

5. Tanpa pertimbangan dan ketegasan bisa-bisa bisnis Anda sedikit lagi menuju kehancuran

Perubahan tidak selamanya menciptakan kerugian, bisa pula mendatangkan keuntungan.

Anda tidak perlu takut melihat kondisi seperti saat ini. Persaingan ketat, kondisi ekonomi yang terus menurun, atau bahkan modal bisnis yang minim.

Yang harus Anda takutkan yaitu kata “lalai”.

Anda lalai membuat perhitungan sebelum memutuskan. Atau, Anda sangat percaya diri saat memperhitungkan, namun masih ragu untuk memutuskan.

Banyak hal yang harus Anda pelajari agar menjadi fleksibel saat menghadapi kondisi ekonomi yang labil. Salah satunya dengan cara mengenal “kebutuhan” Anda (bisnis Anda).

Memilih antara kebutuhan dan keinginan tidaklah mudah. Kebanyakan orang ingin mendapatkan dua-duanya. Namun, itu bukanlah jawaban yang tepat.

Yang ada, Anda malah terjerumus dalam lubang ketergantungan dan kebiasaan mengonsumsi berbagai hal yang sebenarnya tidak penting bagi Anda.

Anda seharusnya menyadari hal ini. Apapun yang Anda inginkan, sebenarnya tidak terlalu Anda butuhkan. Anda hanya ingin tampak eksis, smart, dan update teknologi.

Apakah dugaan saya salah?

Tepat?

Kenyataannya memang demikian. Meski tidak 100% semua orang seperti itu.

Ada pula orang yang sangat tegas dan jelas mengontrol dirinya agar tidak tenggelam dalam lubang keinginan dan tidak memedulikan kebutuhan.

Ini bahaya. Benar-benar bahaya. Ketika Anda tidak bisa mengontrol keinginan, maka Anda akan kesulitan memenuhi kebutuhan. Dengan mendahulukan keinginan, itu artinya Anda sedang mengorbankan kebutuhan Anda sendiri.

Sekali lagi, ini bahaya. Bagi Anda dan khususnya bagi keuangan Anda.

Bagaimana Anda bisa menjadi pebisnis kaya bila hingga saat ini belum bisa mengendalikan diri sendiri? Padahal Anda kelak harus bisa mengontrol laju bisnis, perilaku karyawan, dan sistem manajemen perusahaan.

Apakah Anda masih berminat menjadi pebisnis kaya?

Kalau iya, mulai sekarang kendalikan diri Anda. Tentukan mana yang menjadi prioritas.

Incoming search terms:

kasalah oleos office,apakah kaya hanya impian,halangan dari orang terdekat jadi pengusaha,ide brilian membuat kaya,kesalahan bagi yang pingin kaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *